Di bawah lereng bukit Menoreh, pemandangan alam yang masih perawan terdapat desa yang peduli dengan bahasa Inggris. Desa English ini terletak di Parakan Ngargogondo Borobudur Kab. Magelang persis di timur dari Candi Borobudur, jarak dari candi kurang lebih tiga kilometer.Arti dari Desa Bahasa adalah International Community Village atau (desa bahasa) ".Desa bahasa yang berdiri pada tahun 1998, memiliki konsep baru bahwa belajar bahasa Inggris itu mudah dan menyenangkan “English for fun”: Desa bahasa yang sempat di kunjungi mentri BUMN Dahlan Inkhan pada tanggal 10 Mei 2013 dan mentri pendidikan Bambang Sudibyo, menjadi sasaran empuk bagi siswa siswi SD Muhammadiyah 1 Alternatif untuk menimba ilmu tentang tata bahasa Inggris. Angkatan pertama pada liburan semester genap,yang mengikuti program Home stay di desa bahasa ini kurang lebih 35 siswa dengan didampingi oleh 4 Guru. Sedangkan untuk angkatan ke dua pada semester gasal hanya 13 siswa dan dua guru, disebabkan banyak siswa yang sedang konsentrasi mengikuti kegiatan olimpiade dan kejuaraan lain. Kegembiraan terlihat dari wajah anak-anak yang mengikuti program Home Stay, mulai hari pertama sampai hari terakhir antusias untuk berbahasa inggris semakin meningkat. Begitu pula bapak ibu guru yang mendampingi kegiatan tersebut. wajah berseri terungkap dari sinar mata Bu Ida selaku pendamping. Setiap memegang Hand Phone, selalu mengirimkan pesan singkat dengan tulisan berbahasa inggris kepada guru-guru SD Mutual sambil tersenyum mawar. “I am very happy in Desa Bahasa because i can speak English little bit! and masih belepotan”. Hari pertama yang jatuh pada tanggal 20 Desember 2013, kami mendapatkan materi tentang “do you have breakfast” harus hafal dan langsung mempraktekkan, kalau tidak bisa, kita tidak bisa mendapat sarapan pagi. Kata Mrs Dita yang masih duduk dibangku kelas 4 Nabi Syuaib, salah satu peserta Home stay mengatakan“ I’m happy in Desa Bahasa because in Desa Bahasa many friend, studying English and I’m fun.Sedangkan Balkis yang imut, masih satu kelas dengan Dita mengatakan “aku senang bisa menghafalkan dan bertambah kosakata inggris, berani bercakap-cakap alias cas-cis cus” . 21 Desember kami diajak untuk mengunjungi Home Industri pembuatan gerabah, ketika waktu keberangkatan sangat mengasyikkan sebab kami naik Dokarkendaraan khas Kab. Magelang.Walapun kelelahan setelah kegiatan tersebut, wajah berseri masih nampak dari muka anak-anak ini. Tapi sayangnya Mr Luqman yang mendampingi kami harus masuk Kuliah S2 di UMY, jadi Mr Luqman tidak ikut bersama kami. Alhamdulillah sekitar pukul 20.00 WIB Mr Luqman kembali ke tempat Home Stay kami. “thanks very much Mr Luqman you come here, aku takut kalau tidurnya tidak sama Mr Luqman” Kata Nofal yang sekarang duduk di kelas 3 Yusuf. 22 Desember menjadi saksi pertama Mr Luqman berani bercakap-cakap alias cas-cis-cus dengan turis dari Jerman. “Wuh seriusnya”. Mrs. Ida pun tidak mau kalah dengan anak didiknya, langsung nyerobot bule dari Belanda “How Do You Do Mrs”, akhirnya “cas-cis-cus” pun terjadi. Begitu juga sebagian orang tua wali yang ikut pun terpancing emosi untuk berbicara dengan bahasa asing dengan turis dari Prancis. 13 anak menyebar dengan wajah berseri, pasang muka manis didepan turis dan berbicara jelas penuh dengan antusias. Walapun sedikit gerimis, semangat untuk memburu para turis selalu terbesit dihati anak-anak. Sebab belajar bahasa inggris sangat menyenangkan.“speak english is my hobby”, sempat terungkap dari kata-kata Mr Alka yang masih duduk di kelas 4 nabi Musa Hari terakhir jatuh pada tanggal 23 Desember 2013, Hari itu is Very Heppy. 13 anak yang didampingi dua guru berlayar mengarungi sungai Elo dengan bantuan pemandu perahu karet. “go on...go on.....go on” sorak sorae keluar dari dua kapal “Take your helmet and put on your safety bag” terucap dari Mr Luqman. Ok Mr Luqman, sahut anak-anak. Oleh : Mr. Luqman Novianto, S.Pd.I |
Mutualista"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya" Archives
August 2017
Categories |