Bismillah... Alhamdulillah telah terbit majalah Mutualista Edisi 5
Officially release Majalah Mutulista fifth edition (edisi 5 - 2014) Theme: My Dream My Inspiration. Happy reading everyone and thanks for the support. access at DROP SPOT Mutualista School Magazine :: Majalah MUTUALISTA dapat ditemukan di: Perpustakaan SD Muhammadiyah 1 Alternatif, PDM Kota Magelang, TK Aisiyah 1-8, TK Pertiwi, MI Muhammadiyah, SMP Muhammadiyah Alternatif, SMP M Plus Gunungpring, SMA Muhammadiyah 1, SMK Muhammadiyah 1, UM Magelang, Perpustakaan Kota Magelang, Perpustakaan Daerah Muntilan, BRI KCP Shopping, Apotek Al Fatiya, Radio UNIMMA FM, Ruang Tunggu RSU Tidar, RSUD Muntilan, RSJ dan RST Magelang, Paris Parfum, Kantor Pajak, Samsat, Polres Jagoan dan alun-alun, PEMKOT, dan PEMKAB. Online access click www.issuu.com/MajalahMutualista Majalah Mutualista - Mencerahkan I Merekatkan I Menginspirasi - SD Muhammadiyah 1 Alternatif Kota Magelang I SD MUTUAL Islamic Creative Innovative and Competitive School I www.sdmutual.sch.id - www.mutualista.weebly.com Crew majalah mutualista menimba ilmu di ADi TV Jogja (PT Arah Dunia Televisi) yang bergerak di dunia broadcast lokal khsusnya di Jogja dan sekitarnya Belajar Broadcast? Seru!
(Published on Mutualista Edisi #5) Oleh: Wati Prihayanti,S.Ag.,M.Pd. Kamis yang cerah, kru majalah Mutualista workshop broadcasting di ADiTV, Jogjakarta. Ide ini pertama kali muncul dari pimpinan redaksi Mutualista, Pak Sigit Kurniawan, S.Pd. Hasil pemikirannya disampaikan kepada Bapak H.Salamun, S.Ag.,M.Pd.I, selaku Kepala SD Mutual yang akhirnya mendapat persetujuan beliau. Simak kisah serunya, ya! Kontak ke AdiTV dilakukan dengan pengajuan perjanjian dan beberapa pertanyaan teknis, misalnya tentang apa saja yang akan kita dapatkan dari pelatihan broadcast di AdiTV. Koordinasi berlanjut dengan Bapak Loko AdiTV yang hadir di SD Mutual pada hari Jumat, 6 Juni 2014. Workshop broadcasting dilaksanakan hari Kamis, 29 Juni 2014. Kru Mutualista yang terdiri dari 18 personil dibagi menjadi 2 tim. Tim satu terdiri dari Bu Ambar, Bu Wati, Pak Sigit, Bu Erni, Pak Oki, Pak Aziz, Pak Bayu, Pak Luqman, dan Pak Jodi. Tim kedua terdiri dari Pak Mustaqim, Pak Endro, Bu Nur, Bu Elin, Bu Inggrit, Bu Wike, Pak Wahyu, dan Pak Joko. Mengapa dibagi 2 tim? Karena saat workshop nanti kami akan berkompetisi. Kita akan berlatih bagaimana membuat sebuah acara tv (khususnya talkshow) sekaligus proses produksinya. Kita benar-benar shooting di studio televisi, lho! Setiap anggota tim mendapat tugas yang menantang. Dengan 3 mobil dan 1 sepeda motor, tim Mutualista beriringan menuju AdiTV. Sampai di halaman AdiTV, kami dipersilakan masuk oleh Pak Loko. Sambil menunggu acara dimulai, kami berfoto bersama di depan dan di dalam gedung ADiTV. Pukul 09.30 tim Mutualista dikumpulkan untuk mendapatkan pengarahan oleh Mas Candra ADiTV. Beliaulah yang membimbing kami pada acara ini. Dimulai dengan mengelilingi setiap sudut ruangan tempat kerja para kru ADiTV, Mas Candra menjelaskan kinerja dan tata tertib pegawai di sana. Kami diajak sampai di ruang rapat direktur yang berada di lantai 3. Tak menunggu lama, akhirnya kami diajak masuk ke ruang studio yang sudah disetting untuk talkshow. Nah, di sinilah kami mulai banyak belajar. Di dalam studio sudah ada tim kameramen, FD (floor director), switcher yang siap membantu kami. Dengan kelihaiannya, Mas Candra menjelaskan tentang pernak-pernik cara kerja masing-masing bagian termasuk sebagai co host, narasumber, dan sutradara. Kami pun ditantang untuk berlomba membuat acara talkshow dialog khusus. Tim 1 dan 2 sudah membagi tugas dan strategi. Mas Candra memberikan waktu persiapan 20 menit. Duh, dag dig dug rasanya akan tampil di layar kaca yang banyak kamera. Setiap orang siap bertugas. Ada yang di depan kamera, di depan monitor, persiapan materi sebagai narasumber, host, sutradara yang mengatur jalannya acara, dll. Dalam dialog khusus ini, acara dibagi 3 segmen, yaitu opening, inti dialog, clossing. Acara ini dapat dikatakan sukses jika setiap personil disiplin dan memahami tugas serta berkoordinasi dengan personil lainnya. Tema tim 1 tentang sekolah unggul dan tim 2 tentang Ramadhan. Sutradara dari masing-masing tim melakukan suit untuk menentukan siapa yang akan tampil terlebih dulu. Ternyata tim 1 mendapat giliran pertama. Sebelum tampil, masing-masing tim mendapat satu kesempatan untuk berlatih di depan kamera. Saatnya tim 1 tampil. Pak Sigit dan Pak Aziz memberikan kode dengan memberi aba-aba 5,4,3, jari menunjuk jari 2, jari menunjuk jari 1 (tanpa suara) karena sound sudah standby. Miss Erni dan Pak Bayu selaku host memulai membuka acara dialog dengan narasumber Bu Wati dan Bu Ambar. Grogi, jelas! Sampai-sampai harus diulang untuk mendekati sempurna. Alhamdulillah, praktek produksi acara talkshow dialog khusus berjalan lancar. Bahkan Pak Bayu dapat mencairkan suasana yang tegang dengan gurauannya yang lucu. Kameramen, switcher, FD, sutradara bekerjasama hingga shooting berakhir. Giliran tim 2 tampil. Bu Nur dan Bu Elin yang memimpin. 2 host centil dan lincah membuka acara, siapa lagi kalau bukan Bu Inggrit dan Bu Wike. Narasumber tentang Ramadhan yaitu Pak Mustaqim dan Pak Endro. Kekompakan tim 2 lebih terlihat dan acara berjalan dengan sukses karena persiapan lebih matang dengan memperhatikan kekurangan tim 1. Setelah dievaluasi oleh Mas Candra, akhirnya ditentukan pemenangnya yaitu tim 2. Selamat! Kami mendapat banyak ilmu baru yang sebelumnya belum pernah didapat. Ternyata dunia broadcasting luar biasa! Butuh kedisipilnan dan kerjasama yang kompak dari semua tim. Pengalaman pelatihan ini sungguh berharga. Semoga workshop yang hanya satu hari ini dapat memacu tim Mutualista untuk lebih kreatif dan produktif.
Oleh: Sigit Kurniawan, S.Pd. Hukum tarik-menarik (Law of Attraction) di dunia ini senyatanya memang berjalan, berlaku, dan merupakan sunatullah. Law of Attraction atau sebut saja LOA banyak dibuktikan dengan fenomena alam yang terjadi, seperti adanya hukum gravitasi di tata surya, medan magnet, susunan kimia suatu zat, dan masih banyak lagi. Orang baik dengan niat baik akan dipertemukan dengan orang baik dengan niatan baik pula dan sebaliknya. Doa saya tulis dengan kapital DOA adalah pengharapan dan permintaan serta kepasrahan pada Sang Khaliq. Pertama kali mengenal istilah LOA vs DOA ketika membaca buku 7 Keajaiban Rezeki yang menjadi salah satu buku best seller karangan Ippho Santoso. Mencoba membuka dan mengingat dua konsep tersebut, LOA menunjukkan adanya hukum tarik menarik di alam semesta yakni apa yang kita pikirkan, itulah yang semesta berikan atau pikiran kitalah yang membuat segala sesuatu akan terjadi. Hal tersebut tentu dengan izin Allah. Dalam sebuah ayat disebutkan bahwa bukankah Allah itu mengikuti prasangka hambaNya. Berkaitan dengan hal tersebut ternyata konsep LOA sangat dekat dengan DOA yakni keduanya saling menguatkan, tarik-menarik, dan merupakan motor penggerak dalam mewujudkan impian dan cita-cita. Saya mendapat inspirasi judul artikel ini dikarenakan belakangan ini saya belajar ilmu manajemen kaitannya dengan GAP Analysis/ analisis kesenjangan. GAP analysis menghadirkan dan menghubungkan antara fakta/kenyataan dengan cita-cita serta rencana strategis untuk mewujudkan cita-cita tersebut atau berpandangan positif terhadap potensi dan meminimalisir kelemahan. Impian dan kenyataan juga memiliki hubungan tarik-menarik namun perlu dijembatani dengan langkah-langkah kita untuk mewujudkan impian berkaitan dengan LOA dan DOA. Antara impian dan kenyataan tak hanya dipengaruhi alam sadar, akan tetapi dipengaruhi pula oleh alam bawah sadar. Bahkan Sigmun Freud ahli psikologi mengibaratkannya sebagai fenomena gunung es, bagian gunung es yang di bawah permukaan air laut jauh lebih besar dari yang nampak di permukaan. Kondisi alam bawah sadar sangat berpengaruh dengan apa yang dialami dan mendukung kesuksesan manusia. Afirmasi positif dengan mengatakan kata-kata positif dalam kondisi gelombang otak alfa teta akan membuat pemrograman otak di alam bawah sadar. Kondisi alfa teta merupakan kondisi seseorang yang sangat konsentrasi ataupun sangat rileks, seperti kondisi ketika menjelang tidur sesaat sebelum tertidur lelap. Teringat satu lagu besutan Nidji yang berjudul Laskar Pelangi, “Mimpi adalah kunci….” dan memang benar bahwa impian-impian, cita-cita dan segala sesuatu yang ingin kita wujudkan di masa depan merupakan kunci yang dapat menghadirkan perubahan hidup bagi kita jika kita bersungguh-sungguh meraihnya. Bermimpilah karena mimpi itu gratis dan biarkan Allah memeluk mimpimu, tekunlah berusaha, belajar, dan lakukan segala daya upaya yang mengarah pada impian kita, yakini bahwa setiap orang berhak sukses. Man Jadda Wa Jadda, barang siapa bersungguh-sunggh pasti berhasil. Lain impian lain pula inspirasi. Impian adalah motor penggerak agar hidup lebih berenergi. Semenjak kecil sampai sekarang ini dalam hidup kita hadir sosok-sosok, fenomena, kejadian, dan petunjuk Allah melalu firmanNya yang menginspirasi. Inspirasi bagaikan sahabat si impian yang saya ibratkan dalam sebuah sepeda motor, impian adalah mesin dan inspirasi bagaikan pedal gas/katalisnya. Impian yang dipegang teguh akan melahirkan motivasi internal, sedangkan inspirasi yang didapat dari berbagai sumber merupakan motivasi eksternal sehingga akan mencerahkan serta me-recharge energi dalam pribadi seseorang. Bersyukur Kau Akan Dilebihkan, judul artikel saya beberapa waktu lalu. Yakinlah Allah Maha Kaya dengan segala rahman dan rahimNya. Apapun kondisi, potensi, kecenderungan, dan lain sebagainya yang ada pada diri kita, bukan penghambat menggapai cita-cita, justru merupakan bahan bakar dan pengungkit yang menjadikan impian itu dapat terwujud. Memang, tidak dapat dipungkiri bahwa semangat dan energi dalam diri seserorang itu terkadang bisa naik dan sebaliknya dapat pula menurun. Nah, beberapa bulan lalu saya berkesempatan mengikuti sebuah seminar dengan pembicara Mbak Niek seorang motivator nasional, penulis, dan happiness navigator sekaligus pengusaha. Belajar dari Mbak Niek (lihat www.mbakniek.com) kita harus senantiasa berpikir positif sesuai dengan tagline salam yang selalu beliau bawa “think the best, do the best, life the best”. Dalam menghadapi kehidupan, yang penuh dengan ketidakpastian supaya hidup selalu mendapat pasokan energi yang cukup bahkan berlebih dikenal satu istilah yang disebut kalibrasi energi. Kalibrasi energi maksudnya sikap yang dapat terus dikembangkan untuk mendapatkan energi yang berkali lipat dari asalnya yang berada di best line maupun di atas best line yaitu keberanian, belajar, rasa syukur, berambisi namun dalam kepasrahan, doa, motivasi, dan pencerahan. Sedangkan, sikap yang berada di bawah best line yang perlu dijauhi adalah rasa malu, benci, dendam, keraguan, ambisi yang berapi-api, dan marah. Kelas inspirasi, salah satu program yang diusung oleh Anies Baswedan dalam dunia pendidikan Indonesia saat ini. Kelas inspirasi menghadirkan para profesional untuk cuti sehari dan berlalih peran mengajar dan memberikan inspirasi tentang pekerjaannya yang dilakoni setiap hari. Satu program yang menginspirasi tentunya setelah program Indonesia Menagajar yang beliau gagas dan wujudkan untuk pendidikan di wilayah Indonesia yang masih terbelakang. Anies Baswedan punya tujuan mulia agar para profesional atau pun setiap orang terdidik juga mengambil peran dan tanggunjawab bagi kemajuan pendidikan dengan caranya sendiri. Kita dapat bayangkan betapa hidupnya kelas ketika di depan kelas mereka ada seorang pilot bercerita tentang profesinya sehari-hari dalam menjalankan pekerjaannya. Hal tersebut tentu akan jauh berbeda dengan kondisi dimana anak-anak mendapat cerita kehidupan seorang pilot atau profesi lainnya dari gurunya. Mata yang berbinar dan inspirasi yang hinggap dibenak mereka akan tertanam kuat. Saya dan keponakan saya sangat suka dengan alur cerita dan lagu soundtrack dalam film animasi The Guardian yang berjudul To The Sky besutan band The Owl City. Ritme yang harmonis, ritmis, dan optimis sesuai dengan isi liriknya. Saya menjadi kembali teringat dengan sebuah video motivasi pendek dari Mas Danang yang berhasil mewujudkan 100 impiannya. From zero to hero, dengan keyakinan dan penuh semangat ia menuliskan 100 impian besarnya yang kemudian ia tempel di dinding kamarnya. Awalnya impian-impian tersebut hanya sekedar tulisan namun lambat laun dapat terwujud dengan proses belajar yang ia lakukan. Mungkin ketika melihat Mas Danang sukses saat ini, orang mengira ia mempunyai fasilitas yang berlebih, nilai yang tak pernah kurang, dan banyak lagi. Faktanya semua ternyata salah dengan segala keterbatasan Mas Danang tak gentar menata dan menatap impiannya walau kadang ditertawakan oleh teman-temannya namun ia tetap berjuang dan sangat yakin dengan kuasa Allah. Banyak sekali cerita kesuksesan yang beragam yang dapat kita jadikan inspirasi dalam mewujudkan impian-impian kita. Impian-impian yang mulia, bernilai manfaat dan ibadah serta dapat menjadikan bumi dan penduduknya semakin makmur. Sebagai penutup tulisan ini, mari tata dan tulis impian-impian kita, visualisasikan/bayangkan seolah-olah kita akan mengalaminya, dan wujudkan dengan tindakan. Selamat menjemput impian dan kesuksesan. |
Mutualista"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya" Archives
August 2017
Categories |