Oleh: Mustaqim,S.Ag.,M.Pd.I.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya :
Dari Ibn Umar r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. Berkata :”Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelolah harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.“
Tema menarik pada edisi kali ini adalah mengkaji motivasi dan inspirasi dalam Islam. Semoga pembahasan ini dapat berguna untuk adik-adik, para remaja, bahkan orang tua yang sedang berjuang mewujudkan cita-cita.
Kadang rasa jenuh muncul di tengah-tengah aktivitas keseharian kita. Rasa jenuh yang berlebihan ini menimbulkan kegelisahan. Apa yang kita kerjakan tak ada arti sehingga kita menjalankan kegiatan sesuka hati dan malas melakukan sesuatu. Bahkan ada yang ekstrim berpikir bahwa Allah Swt tidak adil dengan kita. Memang banyak hal yang dapat membuat kita down hingga kita berpikir bahwa kehidupan itu sempit. Kita juga sering tidak puas dengan apa yang kita miliki sekarang.
Kemewahan, kesuksesan, kebahagiaan kerap mengganggu pikiran kita untuk dapat meraihnya tetapi tak ada hal yang bisa kita lakukan untuk mencapainya. Kawan, sesungguhnya kemalasan kita dalam mewujudkan impian adalah ketidakpercayaan diri terhadap kemampuan diri sendiri. Kita tidak berani melangkah karena takut. Itu adalah sifat pengecut sebagai seorang diri yang takut menerima resiko.
Untuk meraih sukses tentunya tidak hanya dibutuhkan kepandaian intelegensi semata, EQ dan ESQ juga memberikan peranan penting dalam mewujudkan hidup yang sukses. Kita harus bisa memahami potensi diri kita masing-masing. Tidak lain adalah agar hidup kita lebih baik. Salah satu hal yang paling penting adalah sejauh mana kita mengenal kemampuan diri sendiri?
Sukses itu milik orang yang rajin
Ingat, tiap-tiap diri terlahir sebagai pemimpin. Kita memiliki tanggung jawab dalam mengatur dan memimpin sikap kita, membawa diri menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang terbaik. Bagi yang sedang mewujudkan cita-cita, mengejar sukses, dan ingin meraih bahagia, kunci utamanya adalah ada pada diri kita sendiri. Sukses bukan milik orang yang malas. Sukses milik orang-orang yang rajin dan pantang menyerah dalam mewujudkan sesuatu. Ingat, tidak ada orang yang bodoh, yang ada hanyalah orang yang malas. Dikatakan dalam al Quran bahwa orang yang mudah putus asa dan hanya mampu berandai-andai tanpa mewujudkan keinginannnya menjadi lebih baik adalah temannya setan.
Diantara faktor-faktor yang membuat kita malas dalam meraih impian adalah:
a. Tidak yakin akan kemampuan diri sendiri
b. Takut gagal sebelum mencoba
c. Tidak mengetahui potensi diri sendiri
3 faktor di atas merupakan penyakit utama yang paling berbahaya yang ada dalam diri kita. Jika kita merasa tidak yakin, secara alami otak akan merespon bahwa kita tidak akan mampu melakukannya. Dampaknya kita menjadi percaya dan yakin bahwa diri kita tidak bisa dan tidak mampu untuk mewujudkan impian kita. Padahal dalam kehidupan tidak ada yang tidak mungkin karena manusia memiliki hak sukses dan bahagia bagi orang-orang yang tidak mudah pustus asa.
Saat masih bayi kita tidak berdaya. Tak bisa bicara, berjalan dan hanya mampu mengandalkan orang tua. Tetapi keajaiban otak kita terus aktif menghubungkan sel-sel saraf kita untuk tanggap dan terus berkembang, kerja otak terus merespon untuk mampu bicara, dan berjalan (mengerakan otot-otot kaki) dan melakukan hal-hal yang luar biasa.
Ingatkah ketika anak kita belajar berjalan? mulai dari merangkak, mencoba berdiri, di papah, dan kadang terjatuh. Kemudian mereka menangis tetapi kemudian akan mencoba berdiri dan mencoba berjalan kembali. Hal itu dilakukan berulang-ulang dilakukan sampai berhasil, tanpa mengenal lelah dan putus asa. Seorang bayi yang ada dalam pikirannya adalah bisa berjalan ketika itu dan tertuju pada satu tujuan yang disebut dengan fokus. Ya, fokus tentu saja itu adalah inti utamanya. Jika Anda ingin mewujudkan sesuatu, fokuskan pikiran Anda dalam meraih sesuatu. Bagi anak-anak, remaja, orang tua apapun cita-cita kita, keinginan kita dalam mewujudkan sesuatu yakinlah dan lihatlah pada satu inti, raihlah cita-cita. Saya yakin kita mampu mewujudkannya.
Allah Swt berjanji dalam al Quran , bagi siapa saja yang melakukan dengan sungguh, maka Allah Swt akan membalas apa yang telah dia usahakan. Ini terdapat dalam surat An Najm ayat 39-41.
Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya), Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.”
Semua ini memang manusiawi, tetapi tidak boleh dibiarkan, jika dibiarkan akan menjadi sesuatu yang tidak baik bagi kita. Tips yang paling sempurna agar kita dapat meraih sukses dan kebahagiaan adalah jadikan Allah dan Rasulnya menjadi inspirasi. Jadikanlah al Quran sebagai obat jiwa dan motivasi, agar kita mampu melakukan dengan semaksimal mungkin. Untuk anak-anak SD Mutual, awali langkah dengan bismillah dan akhiri aktivitas dengan Alhamdulillah. Insya Allah kita akan menjadi pribadi yang tangguh dan pandai bersyukur. Mudah-mudahan impian dan cita-cita yang kita impikan dapat tercapai. Amin.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Artinya :
Dari Ibn Umar r.a. Sesungguhnya Rasulullah Saw. Berkata :”Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban. Penguasa adalah pemimpin, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin dirumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelolah harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.“
Tema menarik pada edisi kali ini adalah mengkaji motivasi dan inspirasi dalam Islam. Semoga pembahasan ini dapat berguna untuk adik-adik, para remaja, bahkan orang tua yang sedang berjuang mewujudkan cita-cita.
Kadang rasa jenuh muncul di tengah-tengah aktivitas keseharian kita. Rasa jenuh yang berlebihan ini menimbulkan kegelisahan. Apa yang kita kerjakan tak ada arti sehingga kita menjalankan kegiatan sesuka hati dan malas melakukan sesuatu. Bahkan ada yang ekstrim berpikir bahwa Allah Swt tidak adil dengan kita. Memang banyak hal yang dapat membuat kita down hingga kita berpikir bahwa kehidupan itu sempit. Kita juga sering tidak puas dengan apa yang kita miliki sekarang.
Kemewahan, kesuksesan, kebahagiaan kerap mengganggu pikiran kita untuk dapat meraihnya tetapi tak ada hal yang bisa kita lakukan untuk mencapainya. Kawan, sesungguhnya kemalasan kita dalam mewujudkan impian adalah ketidakpercayaan diri terhadap kemampuan diri sendiri. Kita tidak berani melangkah karena takut. Itu adalah sifat pengecut sebagai seorang diri yang takut menerima resiko.
Untuk meraih sukses tentunya tidak hanya dibutuhkan kepandaian intelegensi semata, EQ dan ESQ juga memberikan peranan penting dalam mewujudkan hidup yang sukses. Kita harus bisa memahami potensi diri kita masing-masing. Tidak lain adalah agar hidup kita lebih baik. Salah satu hal yang paling penting adalah sejauh mana kita mengenal kemampuan diri sendiri?
Sukses itu milik orang yang rajin
Ingat, tiap-tiap diri terlahir sebagai pemimpin. Kita memiliki tanggung jawab dalam mengatur dan memimpin sikap kita, membawa diri menjadi pribadi yang tangguh dan bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang terbaik. Bagi yang sedang mewujudkan cita-cita, mengejar sukses, dan ingin meraih bahagia, kunci utamanya adalah ada pada diri kita sendiri. Sukses bukan milik orang yang malas. Sukses milik orang-orang yang rajin dan pantang menyerah dalam mewujudkan sesuatu. Ingat, tidak ada orang yang bodoh, yang ada hanyalah orang yang malas. Dikatakan dalam al Quran bahwa orang yang mudah putus asa dan hanya mampu berandai-andai tanpa mewujudkan keinginannnya menjadi lebih baik adalah temannya setan.
Diantara faktor-faktor yang membuat kita malas dalam meraih impian adalah:
a. Tidak yakin akan kemampuan diri sendiri
b. Takut gagal sebelum mencoba
c. Tidak mengetahui potensi diri sendiri
3 faktor di atas merupakan penyakit utama yang paling berbahaya yang ada dalam diri kita. Jika kita merasa tidak yakin, secara alami otak akan merespon bahwa kita tidak akan mampu melakukannya. Dampaknya kita menjadi percaya dan yakin bahwa diri kita tidak bisa dan tidak mampu untuk mewujudkan impian kita. Padahal dalam kehidupan tidak ada yang tidak mungkin karena manusia memiliki hak sukses dan bahagia bagi orang-orang yang tidak mudah pustus asa.
Saat masih bayi kita tidak berdaya. Tak bisa bicara, berjalan dan hanya mampu mengandalkan orang tua. Tetapi keajaiban otak kita terus aktif menghubungkan sel-sel saraf kita untuk tanggap dan terus berkembang, kerja otak terus merespon untuk mampu bicara, dan berjalan (mengerakan otot-otot kaki) dan melakukan hal-hal yang luar biasa.
Ingatkah ketika anak kita belajar berjalan? mulai dari merangkak, mencoba berdiri, di papah, dan kadang terjatuh. Kemudian mereka menangis tetapi kemudian akan mencoba berdiri dan mencoba berjalan kembali. Hal itu dilakukan berulang-ulang dilakukan sampai berhasil, tanpa mengenal lelah dan putus asa. Seorang bayi yang ada dalam pikirannya adalah bisa berjalan ketika itu dan tertuju pada satu tujuan yang disebut dengan fokus. Ya, fokus tentu saja itu adalah inti utamanya. Jika Anda ingin mewujudkan sesuatu, fokuskan pikiran Anda dalam meraih sesuatu. Bagi anak-anak, remaja, orang tua apapun cita-cita kita, keinginan kita dalam mewujudkan sesuatu yakinlah dan lihatlah pada satu inti, raihlah cita-cita. Saya yakin kita mampu mewujudkannya.
Allah Swt berjanji dalam al Quran , bagi siapa saja yang melakukan dengan sungguh, maka Allah Swt akan membalas apa yang telah dia usahakan. Ini terdapat dalam surat An Najm ayat 39-41.
Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, Dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya), Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna.”
Semua ini memang manusiawi, tetapi tidak boleh dibiarkan, jika dibiarkan akan menjadi sesuatu yang tidak baik bagi kita. Tips yang paling sempurna agar kita dapat meraih sukses dan kebahagiaan adalah jadikan Allah dan Rasulnya menjadi inspirasi. Jadikanlah al Quran sebagai obat jiwa dan motivasi, agar kita mampu melakukan dengan semaksimal mungkin. Untuk anak-anak SD Mutual, awali langkah dengan bismillah dan akhiri aktivitas dengan Alhamdulillah. Insya Allah kita akan menjadi pribadi yang tangguh dan pandai bersyukur. Mudah-mudahan impian dan cita-cita yang kita impikan dapat tercapai. Amin.